Post Icon

HISAP RUKYAT

H i s a b

Hisab berasal dari bahasa Arab "hasaba" artinya menghitung, mengira dan membilang. Jadi hisab adalah kiraan, hitungan dan bilangan. Kata ini banyak disebut dalam al-Quran diantaranya mengandung makna perhitungan perbuatan manusia. Dalam disiplin ilmu falak (astronomi), kata hisab mengandung arti sebagai ilmu hitung posisi benda-benda langit. Posisi benda langit yang dimaksud di sini adalah lebih khusus kepada posisi matahari dan bulan dilihat dari pengamat di bumi. Hitungan posisi ini penting dalam kaitannya dengan syariah khususnya masalah ibadah misalnya; shalat fardu menggunakan posisi matahari sebagai acuan waktunya, penentuan arah kiblat dengan menghitung posisi bayangan matahari, penentuan awal bulan hijriyah dengan melihat posisi bulan dan mengetahui kapan terjadi gerhana dengan menghitung posisi matahari dan bulan.

Jenis Hisab dalam Falak

Hisab Falak meliputi beberapa perhitungan astronomis khusus menyangkut posisi bulan dan matahari untuk mengetahui kapan dan di permukaan bumi mana peristiwa astronomis itu terjadi. Hisab yang berkembang awalnya hanya hisab terhadap awal bulan komariyah atau hijriyah. Namun seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, hisab berkembang dan menghasilkan beberapa macam hisab yang tentunya masih juga berkaitan dengan ibadah yaitu:
  1. Hisab Awal Bulan Komariyah / Hijriyah Program lisensi Badan Hisab dan Rukyat (BHR) Departemen Agama RI ini direlease mulai tahun 1996 bersama dengan jasa pembuat software IQsoft. Walaupun sangat sederhana program ini cukup untuk mengetahui posisi hilal dan waktu shalat. Dapat didownload di bawah ini disertai dengan calculator berformat excel.
    download : winhisab 2.00 - calculator ephemeris (xls)

  2. Hisab Waktu Shalat dan Imsakiyah
    download : jadwalsholat.jpg
    download : jadwal Imsakiyah 1430 H.
  3. Hisab Arah Kiblat
    • Hisab dengan google earth
    • Hisab Arah Kiblat berdasarkan Bayangan Matahari
      Matahari berada tepat di atas ka'bah setiap tahunnya ada dua waktu, yaitu pada tanggal 28 Mei pukul 16:18 WIB dan tanggal 16 Juli pukul 16:27 WIB, adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
      foto kepala
      • Tentukan lokasi masjid/mushalla/langgar atau rumah yang akan diluruskan arah kiblatnya.
      • Sediakan tongkat lurus sepanjang 1 sampai 2 meter dan peralatan untuk memasangnya. Siapkan juga jam/arloji yang sudah dikalibrasi waktunya secara tepat dengan radio/televisi/internet.
      • Cari lokasi di samping Selatan atau di halaman masjid yang masih mendapatkan penyinaran matahari pada jam-jam tersebut serta memiliki permukaan tanah yang datar dan pasang tongkat secara tegak dengan bantuan pelurus berupa tali dan bandul. Persiapan jangan terlalu mendekati waktu terjadinya istiwa utama agar tidak terburu-buru.
      • Tunggu sampai saat yang tepat (tanggal 28 Mei pukul 16:18 WIB dan tanggal 16 Juli pukul 16:27 WIB), amatilah bayangan matahari yang terjadi (toleransi +/- 2 menit)
      • Di Indonesia peristiwa Istiwa Utama terjadi pada sore hari sehingga arah bayangan menuju ke Timur. Sedangkan bayangan yang menuju ke arah Barat agak serong ke Utara merupakan arah kiblat yang tepat.
      • Gunakan tali, susunan tegel lantai, atau pantulan sinar matahari menggunakan cermin untuk meluruskan lokasi ini ke dalam masjid / rumah dengan menyejajarkannya terhadap arah bayangan.
      • Tidak hanya tongkat yang dapat digunakan untuk melihat bayangan. Menara, sisi selatan bangunan masjid, tiang listrik, tiang bendera atau benda-benda lain yang tegak. Atau dengan teknik lain misalnya bandul yang kita gantung menggunakan tali sepanjang beberapa meter maka bayangannya dapat kita gunakan untuk menentukan arah kiblat. (sumber: hanieftrihantoro.wordpress.com)
  4. Hisab Gerhana Matahari dan Bulan
  5. Hisab Konversi Penanggalan Hijriyah - Masehi
 

R u k y a t

Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang nampak pertama kali setelah terjadinya ijtimak (Bulan Baru). Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang, atau dengan alat bantu optik seperti teleskop. Rukyat dilakukan setelah matahari terbenam, hilal hanya tampak setelah matahari terbenam (maghrib), karena intensitas cahaya hilal sangat redup dibanding dengan cahaya matahari, serta ukurannya sangat tipis. Apabila hilal terlihat, maka pada petang (Maghrib) waktu setempat telah memasuki bulan (kalender) baru Hijriyah.Apabila hilal tidak terlihat maka awal bulan ditetapkan mulai magrib esok harinya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pengunjung

Waktu Sekarang....